Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Efektivitas Supervisi Satuan Pendidikan Dalam Meningkatkan Proses Pembelajaran

Pelaksanaan kegiatan supervisi di satuan pendidikan merupakan sebuah kepentingan mutlak yang harus diadakan dengan tujuan untuk membangun manajemen sekolah, profesionalisme guru dalam meningkatkan proses pembelajaran yang lebih berkualitas dan akhirnya melahirkan lulusan yang tahan uji dan siap bersaing ditengah masyarakat. Pelaksanaan supervisi akan berjalan dengan baik jika supervizor mempunyai kemampuan manajerial yang meliputi (1) Pengetahuan Teknis (2) Pengetahuan Konseptual, dan (3.) Kemampuan Komunikasi.

Audit Surveillance ISO 9001:2008 di SMKN 1 Bondowoso

Jika supervisor memiliki tiga kemampuan di atas maka proses pelaksanaan supervisi menjadi pengalaman penting bagi guru sehingga menimbulkan efek peningkatan kompetensi guru dan tercapai proses belajar mengajar yang evektif. Tiga hal di atas juga mencegah terjadinya pelaksanaan kegiatan supervisi yang bersifat kaku dan otoritas supervise hanya didominasi oleh seorang pengawas tanpa memperhatikan kondisi objek yang sedang disupervisi. Hal ini banyak terjadi pada pelaksanaan supervisi bahwa dianggap sebagai sebuah beban dan bukan sebuah solusi. Seharusnya supervisi bersifat pembinaan, artinya yang baik diberikan reword dan yang belum sesuai dengan aturan diberi petunjuk agar dibenarkan. Jika hal ini terjadi maka pelaksanaan supervisi bukan lagi jadi beban bagi guru tetapi menjadi sebuah ajang curhat demi kepentingan pengembangan pendidikan. Seorang pengawas yang ideal yaitu mereka yang memiliki (1) Kompetensi membangun motivasi (2) Kompetensi profesional (konseptual dan teknis).

Pengawas pendidikan sudah seyogianya mereka yang memiliki pengalaman dan memiliki kemampuan yang sudah teruji. Seorang pengawas harus mampu memberikan motivasi yang baik kepada guru, sehingga para guru merasa diperhatikan dan dihargai atas kerjanya. Seorang pengawas juga harus memiliki kemampuan konseptual lembaga pendidikan dan konsep-konsep pengembangannya. Selain itu pengawas harus menguasai lapangan sehingga para pengawas mengetahui kondisi real penerapan program dilapangan. Dengan demikian seorang pengawas disaat memberikan pembinaan kepada para guru dapat memberikan pandangan luas baik secara materi maupun implikasi dilapangan. Terakhir, bahwa pelaksanaan supervisi bukanlah sebuah kegiatan research, tetapi kegiatan pembinaan dinas yang harus dikembangkan berdasarkan penyesuaian aturan dengan kultur lembaga. Kegiatan supervisi tidak dilakukan dengan metode sample tetapi dilakukan secara individu, artinya bahwa setiap guru memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam menerima pembinaan.

Sebagai penutup tulisan ini, berharap besar bahwa pelaksanaan kegiatan supervisi pada lembaga pendidikan harus berjalan dengan baik, antara pihak di sekolah dengan pengawas harus memiliki korelasi yang kuat dalam mengembangkan lembaga. Pelaksanaan kegiatan supervisi dilaksanakan sesuai indikator tujuan bukan sengaja mencari kesalahan, supervisi dilakukan dengan tujuan meningkatkan dan mengembangkan lembaga.

Post a Comment for "Efektivitas Supervisi Satuan Pendidikan Dalam Meningkatkan Proses Pembelajaran"