Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

REMAJAKAN BUMI DENGAN BIOPORI

Peserta Pelatihan dan Sosialisasi Gugusdepan Jawa Timur Ramah Lingkungan, hari ini Sabtu (30/3) melakukan tiga kegiatan lingkungan, yaitu pembuatan biopori, penanaman pohon, pengumpulan jelantah (minyak goreng bekas pakai), dan bersih-bersih pantai Tambak Wedi. Peserta dalam kegiatan pelatihan dan sosialisasi ini merupakan delegasi Kwartir Cabang Gerakan Pramuka kabupaten yang ada diwilayah provinsi Jawa Timur, jumlah total 63 peserta. Dari peserta tersebut dibagi tiga kelompok dan masing-masing memiliki tugas untuk mengeksekusi program pelatihan aksi lingkungan di atas.

Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur menggaung keras dan melesatkan aksi ramah lingkungan, harapannya adalah seluruh peserta dapat menjadi pioneer pelopor didaerahnya masing-masing untuk melakukan aksi-aksi berbasis ramah lingkungan.

Salah satu peserta bernama Moh. Ghandy Yudha, adalah peserta delegasi dari Kwarcab Bondowoso, pria 36 tahun yang kesehariannya bertugas sebagai guru SMKN 1 Bondowoso ini akrab disapa Kak Ghandy, pada kegiatan ini dia merupakan delegasi dari Kwarcab. Bondowoso. Hari ini dia kebagian tugas untuk melakukan aksi pembuatan lubang biopori di daerah Taman Hutan Kota Keputih yang terletak di wilayah pemerintahan kota Surabaya.

Pada pukul 08.00 WIB (30/3) peserta yang bergerak dari Kantor Kwarda Jatim  telah sampai di hutan kota milik masyarakat Surabaya. Ditempat tersebut lebih dari 20 peserta langsung melakukan pembuatan lubang biopori di lahan yang dipenuhi dengan tumbuhan pohon akasia flora. Lubang-lubang tersebut disebar mengitari pohon-pohon yang ada dilahan tersebut, pada setiap pohon masing-masing diberi tiga lubang biopori. Setelah semua lubang dibuat, peserta mengambil sampah organik yang berasal dari pembersihan dan perapian daun-daun pepohonan yang ada dijalanan. Daun yang mash basah tersebut langsung dimasukkan ke lubang yang telah dibuat sampai lubang berisi penuh. Dedaunan yang dibawa satu mobil pick up tersebut lama kelamaan habis tertelan oleh lubang-lubang biopori. Manfaat lubang biopori bagi lingkungan menurut manfaat.co.id ada empat, yaitu penyerapan air, penanganan limbah organik, kesehatan tanah, dan meningkatkan kawasan hijau di halaman rumah.

Taman Hutan Kota Keputih yang ada di kota Surabaya ini awalnya adalah tempat pembuangan akhir (TPA) seluruh sampah yang ada di kota Surabaya. Bisa kita bayangkan, lahan yang luasnya tidak kurang dari 4 ha tersebut jika dipenuhi dengan tumpukan sampah, pasti keberadaannya sangat mengganggu dan mengancam kesehatan masyarakat sekitar.

Itu dahulu, beda dengan sekarang, Surabaya berubah sejak masyarakat Kota Surabaya dipimpin oleh Wali Kota Dr. Ir. Tri Rismaharini, M.T mulai  28 September 2010 sampai sekarang, kebersihan lingkungannya berubah melesat cepat menjadi kota yang bersih dan indah. Tak luput dari program wali kota yang akrab disapa Bu Risma ini, TPA Keputih pun juga kini telah berubah menjadi  Taman Hutan Kota, berbagai macam pohon dan berbagai jenis bunga telah ditata apik dilahan bekas TPA tersebut. Sontak TPA yang dahulu ramai diperbincangkan efek resikonya kini telah menjadi taman yang ramai didatangi oleh masyarakat untuk berwisata, berselfie, dan juga bisa buat ngadem pikiran. Kalian yang mau menikah, praweding ditaman ini juga sangat menjanjikan aura alamnya yang tidak mengecewakan.

Post a Comment for "REMAJAKAN BUMI DENGAN BIOPORI"