Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MATERI AJAR: Beriman Kepada Qada dan Qadar Pertemuan ke 1

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokaatuh.

Para pembaca bagaimana kabarnya, semoga selalu dalam rahmat Allah Swt. Para pembaca khususnya Bapak/Ibu Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI dan Budi Pekerti) dan adik-adik siswa yang sedang duduk dibangku belajar kelas XII (dua belas) SMA/SMK berikut ini adalah materi ajar PAI dan Budi Pekerti dengan tema Beriman Kepada Qada dan Qadar untuk pertemuan ke 1.

Materi ini disajikan dalam bentuk online agar dapat dengan mudah dibaca dimanapun berada. Karena belajar yang baik adalah tidak terbatas tempat dan waktu. Agar Bapak/Ibu guru dan adik-adik siswa terus mendapatkan update materi PAI dan Budi Pekerti silahkan klik icon lonceng berwarna biru dipojok kanan bawah.

Selanjutnya silahkan simak materi ajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas XII (dua belas) SMA/SMK tema Beriman Kepada Qada dan Qadar sebagai berikut.


PERTEMUAN KE 1

Kompetensi Dasar

3.26. Mengevaluasi makna iman kepada qadha dan qadar

Indikator

3.26.1  Menjelaskan hakikat qada dan qadar

4.26.1  Menganalisis menyakini qada dan qadar melahirkan semangat bekerja

5.26.1  Meneliti secara lebih mendalam pemahaman terhadap ayat-ayat alqur’an dan hadis-hadis terkait tentang “menyakini qada dan qadar melahirkan semangat bekerja dengan menggunakan IT. 

FAKTUAL

QADA DAN QADAR DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

a.     Qada

Salim memiliki kemampuan menulis kaligrafi. Setiap hari, Salim berlatih meningkatkan kemampuannya dalam menulis kaligrafi. Salim berharap dapat ikut perlombaan menulis kaligrafi di tingkat kecamatan dan memenangkannya.

Namun, setelah mendapat kesempatan untuk mengikuti perlombaan tersebut,Salim gagal meraih juara di tingkat kecamatan. Salim menyadari bahwa kegagalan ini merupakan kehendak Allah SWT. Salim percaya bahwa di balik kegagalan tersebut,ada ketentuan lain yang merupakan hikmah bagi dirinya.

b.     Qadar

Fitri ditunjuk oleh gurunya untuk mengikuti lomba pidato tingkat kecamatan mewakili sekolahnya. Fitri belum bisa mengarang pidato sendiri, sehingga ia meminta bantuan kakaknya. Setiap hari, Fitri melatih diri dengan suara lantang dan fasih . Saat perlombaan tiba, Fitri merasa sudah siap lahir dan batin.

Ketika namanya dipanggil panitia untuk tampil, Fitri diberikan waktu 30 menit, Fitri memanfaatkan waktu tersebut dengan baik. Saat pengumuman juara pidato :

"Hadirin yang saya hormati, saya akan mengumumkan pemenang juara pidato tingkat kecamatan", suara pak Karim, panitia dalam lomba pidato. "Anak anak pemenang pertama jatuh kepada Fitri!", suara pak Karim lantang mengumumkan juara pertama pidato. Betapa senang nya hati Fitri, ia pun langsung sujud syukur.

 

3.26.1  Menjelaskan hakikat qada dan qadar

KONSEPTUAL

1.  Hakikat Qada’ dan Qadar

Pengertian Qada’ dan Qadar

Qada menurut bahasa adalah hukum, ketetapan, perintah, kehendak, pemberitahuan, dan penciptaan.

Qada menurut istilah adalah ketentuan atau ketetapan Allah SWT dari sejak zaman azali tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-Nya sesuai dengan iradah (kehendaknya).

Qadar menurut bahasa adalah kepastian, peraturan, dan ukuran.

Qadar menurut istilah adalah perwujudan ketetapan (qada) terhadap segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-Nya sesuai dengan iradah (kehendaknya).

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa qada adalah ketentuan, sedangkan qadar adalah pelaksanaan dari qada’ Allah.

PROSEDURAL

4.26.1  Menganalisis menyakini qada dan qadar melahirkan semangat bekerja

Tingkatan seorang hamba dalam menghadapi ujian dari Allah Swt. yang tidak disukainya terbagi atas dua, yaitu rida dan sabar. Rida adalah keutamaan yang dianjurkan, sedangkan sabar adalah kewajiban dan keharusan atas seorang mukmin. Orang yang rida terkadang dapat memperhatikan hikmah dari sebuah ujian dan segi positifnya bagi dirinya, serta tidak berburuk sangka kepada Allah Swt. Adakalanya ia memperhatikan besarnya ujian dan mendapatkan alangkah sempurnanya Allah Swt., kemudian ia larut dalam kesadarannya sehingga lupa dengan rasa sakit dan derita yang dialaminya.

KONSEPTUAL

Hal ini hanya akan dicapai oleh orang-orang khusus dari kalangan ahli ma’rifat dan mahabbah. Bahkan terkadang mereka justru menikmati cobaan itu, karena menyadari bahwa cobaan itu datang dari kekasih mereka, Allah Swt. Dalam kitab az-Zuhd, VII/77 Imam at-Tirmidzi meriwayatkan bahwa Anas r.a. menceriterakan dari Nabi saw. beliau bersabda: “Sesungguhnya bila Allah Swt. mencintai suatu kaum, Dia akan menguji mereka, maka siapa yang rida, dia akan mendapatkan keridaan, dan siapa yang marah, dia akan mendapatkan murka” Ibnu Mas’ud r.a. berkata, ”Sesungguhnya Allah Swt. dengan keadilan dan ilmu-Nya menggantungkan kenyamanan dan kegembiraan pada keyakinan dan rida, dan menghubungkan kesusahan dan kesedihan, dengan keraguan dan ketidaksenangan”. Allah Swt. berfirman: ”Dan siapa yang beriman kepada Allah Swt., niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya.” (Q.S.at-Tagabun/64:11).

Allah Swt. Berfirman: Wahai anak manusia pusatkan perhatianmu untuk beribadah kepada-KU, niscaya Aku penuhi hatimu dengan kekayaan dan memenuhi tanganmu dengan rizki. Wahai anak manusia janganlah jauh-jauh dari-Ku, jika kamu jauh Aku penuhi hatimu dengan kemiskinan dan memenuhi tanganmu dengan kesibukan. (H.R. Hakim dari Abu Hurairah) H.R. al-Hali.

Rasulullah saw Bersabda:

Barangsiapa yang cita-citanya adalah akhirat, niscaya Allah akan menghimpun kekuatannya, menjadikannya kaya hati dan dunia akan datang kepadanya dengan patuh, akan tetapi barang siapa yang cita-citanya adalah dunia, niscaya Allah Swt. akan mencerai beraikan urusannya menjadikan kemiskinan di depan matanya dan dunia tidak datang kecuali yang telah ditentukan oleh Allah Swt. bagi dirinya. (H.R.Ibnu Majah dari Zaid bin Sabit).

PRINSIP

5.26.1 Meneliti secara lebih mendalam pemahaman terhadap ayat-ayat al-qur’an dan hadis-hadis terkait tentang “menyakini qada dan qadar melahirkan semangat bekerja dengan menggunakan IT.

Dalil-dalil Qada’ dan Qadar

1)     Dalil dari al-Qur’an

إِنَّا كُلَّ شَيۡءٍ خَلَقۡنَٰهُ بِقَدَرٖ ٤٩

Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran (takdir).” (Q.S. al Qamar/54:49) 

مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٖ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَلَا فِيٓ أَنفُسِكُمۡ إِلَّا فِي كِتَٰبٖ مِّن قَبۡلِ أَن نَّبۡرَأَهَآۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٞ ٢٢ 

Tidak ada suatu bencana apapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada diri kalian melaikan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah.” (Q.S. al-Hadid/57:22) 

وَكُلَّ إِنسَٰنٍ أَلۡزَمۡنَٰهُ طَٰٓئِرَهُۥ فِي عُنُقِهِۦۖ وَنُخۡرِجُ لَهُۥ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ كِتَٰبٗا يَلۡقَىٰهُ مَنشُورًا ١٣ 

“Dan tiap-tiap manusia telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya.” (Q.S. al-Isra’/17:13) 

مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذۡنِ ٱللَّهِۗ وَمَن يُؤۡمِنۢ بِٱللَّهِ يَهۡدِ قَلۡبَهُۥۚ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٞ ١١

“Tidak ada satu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah.” (Q.S. at-Tagabun/64:11)

2)     Dalil dari Hadits

a)  “Sesungguhnya penciptaan salah seorang dari kalian dikumpulkan dalam perut ibunya selama empat puluh hari dalam bentuk nuthfah (sperma), kemudian berubah menjadi ‘alaqah (segumpal darah) selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi mudghah (sepotong daging) selama empat puluh hari, kemudian malaikat dikirim kepadanya kemudian malaikat meniupkan ruh padanya, dan malaikat tersebut diperintahkan empat hal: menuliskan rizkinya, menuliskan ajalnya, menuliskan amal perbuatannya, dan menuliskan apakah ia celaka, atau bahagia. Demi Dzat yang tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia, sesungguhnya salah seorang dari kalian pasti mengerjakan amal perbuatan penghuni surga, hingga ketika jaraknya dengan surga cuma satu lengan, tiba-tiba ketetapan berlaku padanya kemudian ia mengerjakan amal perbuatan penghuni neraka, dan ia pun masuk neraka. Sesungguhnya salah seorang dari kalian pasti mengerjakan amal perbuatan penghuni neraka, hingga ketika jaraknya dengan neraka cuma satu lengan, tiba-tiba ketetapan berlaku padanya kemudian ia mengerjakan amal perbuatan penghuni surga, dan ia masuk surga.” (H.R. Muslim)

 b)  Dalam hadis yang lain, Rasulullah saw. bersabda yang artinya:

”Sesungguhnya seseorang itu diciptakan dalam perut ibunya selama 40 hari dalam bentuk nuthfah, 40 hari menjadi segumpal darah, 40 hari menjadi segumpal daging, kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh ke dalamnya dan menuliskan empat ketentuan, yaitu tentang rezekinya, ajalnya, amal perbuatannya, dan (jalan hidupnya) sengsara atau bahagia.” (H.R.al-Bukhari dan Muslim)

 

Post a Comment for "MATERI AJAR: Beriman Kepada Qada dan Qadar Pertemuan ke 1"